Tugas 4 : Forecasting (peramalan) dari bisnis retail dan bisnis online
PENGANTAR BISNIS
NAMA :
Jodi Giovanni T
NPM :
23217063
KELAS :
1EB04
DOSEN PEMBIMBING :
Fitria
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat
bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan tentang apa itu forecasting /peramalan dari bisnis retail dan
bisnis online.
Saya pun menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat
kata-kata yang kurang berkenan.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Latar Masalah
1.3 Tujuan masalah
BAB II. PEMBAHASAN
BAB III. KESIMPULAN
BAB IV. REFERENSI
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Seseorang yang menjalankan bisnis harus bisa
memprediksi untung atau ruginya bisnis yang ia jalankan di masa mendatang
1.2 Latar Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bisnis
retail dan bisnis online?
2. Apa yang dimaksud dengan
forecasting/peramalan?
3. Apa tujuan dan fungsi
forecasting/peramalan?
4. Jenis-jenis forecasting/peramalan?
5. Bagaimana bisnis retail dimasa
mendatang?
6. Bagaimana bisnis online di masa
mendatang?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu bisnis online
dan retail
2. Mengetahui apa yang di maksud
forecasting
3. Mengetahui tujuannya dan fungsi
forecasting
4. Mengetahui jenis-jenis forecasting
5. Dapat memprediksi bisnis retail dan
online di masa yang mendatang
BAB II
Pembahasan
Bisnis retail adalah satu
cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang
secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis.
Bisnis online merupakan segala jenis
kegiatanbisnis yang dilakukan secara online (melalui internet).
Forecasting atau ramalan adalah suatu teknik analisa
perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif
untuk memperkirakan kejadian dimasa depan dengan menggunakan referensi
data-data di masa lalu. Peramalan bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi
dan kegiatan usaha serta pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut.
Peramalan atau Forecasting merupakan bagian terpenting bagi setiap perusahaan ataupun organisasi bisnis dalam setiap pengambilan keputusan manajemen. Peramalan itu sendiri bisa menjadi dasar bagi perencanaan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang suatu perusahaan. Di dalam sebuah peramalan (forecasting) dibutuhkan sedikit mungkin kesalahan (error) di dalamnya. Agar dapat meminimalisir tingkat kesalahan tersebut, maka akan lebih baik jika peramalan tersebut dilakukan dalam satuan angka atau kuantitatif.
Peramalan atau Forecasting merupakan bagian terpenting bagi setiap perusahaan ataupun organisasi bisnis dalam setiap pengambilan keputusan manajemen. Peramalan itu sendiri bisa menjadi dasar bagi perencanaan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang suatu perusahaan. Di dalam sebuah peramalan (forecasting) dibutuhkan sedikit mungkin kesalahan (error) di dalamnya. Agar dapat meminimalisir tingkat kesalahan tersebut, maka akan lebih baik jika peramalan tersebut dilakukan dalam satuan angka atau kuantitatif.
Pengertian atau definisi peramalan atau
forecasting dari beberapa sumber buku:
·
Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:29),
peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang
yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
·
Menurut Sumayang (2003:24), peramalan adalah
perhitungan yang objektif dan dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk
menentukan sesuatu di masa yang akan datang.
·
Menurut Supranto (2000), ramalan merupakan
dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di
waktu yang akan datang. Ramalan bisa bersifat kualitatif, artinya tidak
berbentuk angka dan bisa bersifat kuantitatif, artinya berbentuk angka,
dinyatakan dalam bilangan.
·
Menurut Heizer dan Render (2009:162), peramalan
(forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan.
Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis. Selain
itu, bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau dapat
juga dilakukan dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan
dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
·
Menurut Murahartawaty (2009:41), peramalan
adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel
untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Jika kita dapat
memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah kebiasaan
kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang akan
datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya
dalam masa mendatang yang relatif dekat.
Tujuan dan Fungsi Peramalan (Forecasting)
Fungsi peramalan
atau forecasting terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik
adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada
waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan yang kita susun,
maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang selalu kita hadapi (Ginting,
2007).
Menurut Heizer dan Render (2009:47), peramalan atau forecasting memiliki tujuan sebagai berikut:
Menurut Heizer dan Render (2009:47), peramalan atau forecasting memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
Untuk mengkaji
kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dan di masa lalu serta melihat
sejauh mana pengaruh di masa datang.
2.
Peramalan diperlukan
karena adanya time lag atau delay antara saat suatu kebijakan perusahaan
ditetapkan dengan saat implementasi.
3.
Peramalan merupakan
dasar penyusutan bisnis pada suatu perusahaan sehingga dapat meningkatkan
efektivitas suatu rencana bisnis.
Jenis-jenis Peramalan (Forecasting)
Berdasarkan
horizon waktu, peramalan atau forecasting dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu:
1.
Peramalan jangka
panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih
besar dari 18 bulan. Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan
penanaman modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan litbang.
2.
Peramalan jangka
menengah, yaitu mencakup waktu antara 3
sampai 18 bulan. Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan
produksi dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
3.
Peramalan jangka
pendek, yaitu mencakup jangka waktu
kurang dari 3 bulan. Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan
pembelian material, penjadwalan kerja dan penugasan karyawan.
Berdasarkan
fungsi dan perencanaan operasi di masa depan, peramalan atau forecasting dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu (Heizer dan Render, 2009:47):
1.
Peramalan ekonomi
(economic forecast), peramalan ini
menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan
uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan
lainnya.
2.
Peramalan teknologi
(technological forecast), peramalan ini
memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru
yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru.
3.
Peramalan permintaan
(demand forecast), adalah proyeksi
permintaan untuk produk atau layanan perusahaan. Proyeksi permintaan untuk
produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini juga disebut peramalan
penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan
menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
Berdasarkan
jenis data ramalan yang disusun, peramalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu
(Saputro dan Asri, 2000:148):
1.
Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan
pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman
dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas
hasil penyelidikan, seperti pendapat salesman, pendapat sales manajer pendapat
para ahli dan survey konsumen.
2.
Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil yang berbeda pula.
Berdasarkan
sifat penyusunannya, peramalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Ginting, 2007)
1.
Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau
intuisi dari orang yang menyusunnya.
2.
Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode
dalam penganalisaan data tersebut.
Bagaimana perkembangan bisnis retail di masa
mendatang?
Industri ritel diprediksi terus meningkat tiap tahunnya dan dipandang
sebagai industri yang menguntungkan untuk segala jenis usaha ritel seperti Food Retailer (Supermarket
dan Convenience Store), General
Merchandise Retailer (Department Store) dan Nonstore Retailer (E
Commerce). Meningkatnya industri ritel di Indonesia disebabkan oleh;
1.
Struktur demografi
Indonesia yang didominasi penduduk usia muda yang akan meningkatkan jumlah
tenaga kerja produktif dengan disposable
income dan kebutuhan yang juga makin tinggi
2.
Perubahan gaya hidup
dan pola konsumsi masyarakat Indonesia
3.
Jumlah kelas
berpendapatan menengah yang terus bertambah
Bagaimana bisnis online di masa
mendatang?
Seiring
perkembangan jaman proses jual beli tidak hanya dilakukan dengan membuka toko
saja tetapi juga bisa dilakukan dengan media elektronik. Bisnis online
adalah salah satu bentuk jual beli yang menggunakan media elektronik. Bisnis
online kini semakin berkembang karena kebutuhan atas kegiatan jual beli pun
semakin banyak, Bisnis online kini menjadi pilihan bagi masayarakat
karena kemudahan dan kenyamanannya dalam proses jual beli, artinya orang tidak perlu
keluar ke pusat pertokoan untuk membeli barang,karena proses jual beli ini
bisa dilakukan dikamar dengan bantuan koneksi internet.
Menurut saya, bisnis online akan terus berkembang secara pesat
kedepannya, baik itu dari segi cara berbelanja, cara melakukan transaksi
pembayaran, aplikasi; situs/website, dan lain-lain. Hal tersebut
dikarenakan perkembangan teknologi yang terus berkembang yang membuat segalanya
menjadi lebih praktis, yang turut membuat pola hidup masyarakat menjadi tidak
mau repot dan membuang-buang waktu untuk berbelanja. Selain itu, bisnis online
juga membuka peluang berbisnis yang cukup menjanjikan, karena seperti hal yang sudah
saya sebutkan di atas, berbelanja online sudah sangat digemari masyarakat jaman
sekarang
BAB III
Kesimpulan
Seseorang yang menjalankan suatu
bisnis mau bisnis retail ataupun online . ia harus bisa mempredeksi untung atau
ruginya bisnis yang ia jalanin di masa yang akan datang.
BAB IV
Referensi
ayook push rank
BalasHapus