Seleksi Tenaga Kerja dan Penempatan
NAMA :
Jodi Giovanni T
NPM :
23217063
KELAS :
4EB08
DOSEN PEMBIMBING :
Bagus Nurcahyo
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan. Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para pembaca. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Seleksi dan penempatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui
apakah pelamar diterima atau ditolak, atau jadi tidaknya penempatan pekerja
pada posisi yang baru. Efektifitas fungsi seleksi dan penempatan ditentukan
oleh beberapa syarat penting dan informasi yang dibutuhkan.
Proses
Seleksi
Terdapat empat Komponen dalam suatu
proses seleksi tersebut :
1) Kuantitas
(jumlah) tenaga kerja yang dibutuhkan,
2) Standard
kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan,
3) Kualifikasi
dari sejumlah calon tenaga kerja,
Kualifikasi yang menjadi dasar dalam seleksi:
a) Keahlian
b) Pengalaman
c) Umur
d) Jenis Kelamin
e) Pendidikan
f) Keadaan
Fisik
g) Bakat
h) Karakter
i) Kerja
sama
j) Kejujuran
k) Kedisplinan
4) Serangkaian
alat-alat seleksi.
Syarat – Syarat Seleksi
dan Penempatan
Seleksi dan penempatan merupakan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah pelamar diterima atau ditolak, atau jadi
tidaknya penempatan pekerja pada posisi yang baru. Efektifitas fungsi seleksi
dan penempatan ditentukan oleh beberapa syarat penting dan informasi yang
dibutuhkan. Syarat-syarat yang dimaksud adalah:
1) Informasi
analisis jabatan, yang memberikan diskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan
standar-standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan
2) Rencana-rencana
sumber daya manusia, yang memberikan informasi kepada manager tentang tersedia
/ tidaknya lowongan pekerjaan dalam organisasi
3) Keberhasilan
fungsi rekrutmen, yang akan menjamin manager bahwa tersedia sekelompok orang
yang akan dipilih.
Pengaruh nilai dan Terhadap Seleksi dan
Penempatan
MSDM dalam evolusi teori manajemen, yang dalam
perkembangannya tercatat tiga model utama, yakni model klasik, human relations,
dan manajemen sumber daya manusia. Nilai-nilai implikasinya dalam MSDM,
pengaruh lingkungan (nilai) terhadap MSDM, karena diakui bahwa segala
fungsi/aktivitas MSDM sangat sarat akan nilai. Secara eksklusif dan lebih jauh
menguraikan nilai affirmative action yang dipandang sebagai manifestasi nilai
keadilan sosial. Perencanaan sumberdaya manusia.
Analisa dan klasifikasi pekerjaan, yang didahului dengan
pengertian analisa pekerjaan, tujuan analisa pekerjaan, yang diketahui terdapat
kurang lebih 12 macam tujuan. Masalah rekutmen, dimulai dari pengertian, maksud
dan tujuan rekrutmen, alasan-alasan dasar rekrutmen, rekrutmen dan pengaruh
nilai, kerena dalam praktek aktivitas rekrutmen ini ditandai oleh persaingan
tiga nilai utama keadilan sosial (termasuk affirmative action), efisiensi, dan
daya tangkap politik. Masalah seleksi dan penempatan, meliputi pengerian
seleksi dan penempatan, syarat-syaratnya, dan pengaruh nilai terhadap aktivitas
seleksi dan penempatan. Evaluasi pekerjaan dan kompensasi meliputi pengertian
masing-masing, pengaruh nilai dalam evaluasi dan kompensasi.
Penilaian perfomansi pekerjaan, Produktivitas, Motivasi
Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Hubungan antara pekerja-manajemen, tindakan
disiplin dan pengaduan yang dapat dilakukan pekerja jika merasa tidak puas atas
tindakan disiplin atau tindakan-tindakan manajemen lainnya yang dianggap
melanggar hak-haknya. Hak-hak pekerja, yang menyoroti nilai pekerja publik,
yang dijelaskan seberapa jauh para pekerja mempunyai hak-hak tergantung pada
nilai utama yang mendasari sistem pekerjaan publik.
Tes keabsahan (Validation) dan Bentuk –
Bentuk Keabsahan
Tes validasi adalah penentuan
cakupan apakah suatu alat seleksi bersesuaian dengan syarat pekerjaan. Dimana
terdapat 3 strategi validitas, yaitu:
1) Empirical
Validation, ini dikenal dengan keabsahan kriteria (criterion validation) yang
menghendaki bahwa suatu angka test dalam pengertian statistik dapat
dikorelasikan secara signifikan dengan unsur penting dari performansi kerja.
Sehingga tes ini akan memakan waktu dan uang dan dapa menjadi tidak praktis
bagi organisasi yang mempekerjaan sedikit orang pada suatu klas pekerjaan.
2) Construct
Validation, adalah tes yang mengidentifikasikan ciri-ciri psikologis atau
ketangkasan yang dikaitkan dengan keberhasilan kinerja pekerjaan tersebut. Ini
membutuhkan jasa konsultan yang valid dan independen. Dan tes ini merupakan
metode pilihan untuk jabatan pemerintahan dalam rangka peningkatan
produktifitas dan kejelasan harapan kinerja.
3) Content
Validation, tes ini menuntut adanya kualifikasi minimum yang logis yang
dikaitkan dengan kewajiban dari jabatan yang akan ditempati, standar kinerja
realistik, ketrampilan, pengetahuan sesuai dengan SKAs. Tes ini juga dapat
digunakan untuk kriteria seleksi dan promosi dengan mengukur kinerja seorang
pekerja.
Metode-Metode Seleksi dan Penempatan
Dalam proses seleksi adalah
menetapkan kualifikasi minimal bagi suatu jabatan melalui analisis jabatan ini
berkaitan dengan metode-metode tertentu yang di untuk mengukur
kualifikasi-kualifikasi dari pelamar atau pekerja. Ada (9) metode yang biasanya
digunakan, yakni:
1) Tinjuan
Data Biografis
Tinjuan mengenai pendidikan dan pengalaman dari seorang
pelamar, melalui proses seleksi. Sekalipun pendidikan dan pengalaman bukan
merupakan kriteria yang penting, tetapi bisa digunakan untuk tujuan-tujuan
penting lain.
2) Tes Bakat / Ketangkasan
Tes ketangkasan tidak mahal secara relatif untuk di
laksanakan dan dicatat, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
3) Tes
Kemampuan
Tes ini mengukur luasnya kemampuan umum atau
ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan dengan tingkat kinerja pekerjaan melalui
empirical atau construct validation.
4) Ujian-ujian Penampilan
Semakin dekat test kemampuan merangsang tugas-tugas
pekerjaan dan konteks yang aktual. Test tersebut semakin menjadi test
performansi.
5) Referensi
Referensi merupakan metode seleksi yang penting, dipakai
untuk memeriksa pendidikan dan riwayat-riwayat atau untuk memperoleh keterangan
tentang kepribadian atau ketrampilan pelamar.
6) Evaluasi
Kinerja
Evaluasi performansi sebelumnya sering di pakai untuk
menilai potensi bagi penugasan kembali atau promosi, atau bahkan persyaratan
bagi lowongan promosi tertentu.
7) Wawancara
Wawancara-wawancara akan memberikan kesempatan kepada
organisasi untuk mengamati kinerja atau penampilan seorang pelamar dan
ketrampilan-ketrampilan antar perorangan, dan untuk menanyakan hal-hal yang
tidak di muat dalam from-from lamaran.
8) Pusat-pusat
Penilaian
Pusat-pusat penilaian berusaha untuk memperkenalkan
beberapa pelamar dengan keadaan-keadaan kerja yang merangsang supaya menekankan
kinerjanya pada tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerja.
9) Suatu Masa Percobaan
Masa percobaan memiliki faktor validitas dan reliabilitas
yang mungkin tinggi karena metode ini mengukur kinerja aktual pada kerja.
Kendala dalam Memilih Metode Seleksi dan
Penempatan
Beberapa kesulitan dan kendala
dalam memilih diantara kesembilan metode seleksi dan penempatan, yaitu:
1) Tingkat
validitas yang berbeda dan keterkaitan kerja yang berbeda;
2) Masing-masing
metode mempunyai tingkat reliabilitas atau kekonsistenan angka bagi seorang
pelamar dibandingkan waktu;
3) Metode
tersebut mempunyai tingkat biaya yang bervariasi, dari yang mulai tidak mahal
hingga biaya yang sangat mahal;
4) Orientasi
nilai (efiensi, kepentingan, keadilan) dari sebuah organisasi juga mempengaruhi
dalam pemilihan metode seleksi dan penempatan.
Strategi Valiadasi Tes
Rekrutmen dan seleksi merupakan suatu tantangan
tersendiri bagi para manajer dan direksi karena sangat menentukan pencapaian
tujuan perusahaan. Banyak masalha yang dihadapi Indonesia yang terkait dengan
lapangan/kesempatan kerja, misalnya suplai angkatan kerja yang melebihi
permintaan pasar kerja, masalah pengangguran, masalah kualifikasi karyawan dan
lain sebagainya. Dalam suatu perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu
faktor penting yang menentukan tercapainya tujuan perusahaan. Dalam proses
rekrutmen dan seleksinya perusahaan harus menggunakan prosedur rekrutmen dan
seleksi yang objektif, terperaya dan absah. Oleh karena itu pihak perusahaan
harus menentukan ragam pilihan strategis dalam rekrutmen dan seleksi karyawan
baru, antara lain:
1) Perusahaan
dapat membuat suatu pilihan strategis yang berfokus pada pendekatan gender dan
lingkungan social.
2) Perusahaan
dapat memilih karyawan baru (atau menyewa tenaga kerja kurang terlatih atau
yang terlatih dan professional).
3) Perusahaan
membuat keputusan dengan memperhatikan anggaran yang tersedia untuk rekrutmen
dan seleksi karyawan.
4) Perusahaan
dapat membuat suatu pilihan strategis untuk mencari sumber tenaga kerja yang
belum dimanfaatkan.
5) Perusahaan
membuat keputusan strategis dengan memperhatikan kecanggihan teknologi dari
cara baru rekrutmen dan seleksi.
6) Perusahaan
dapat memilih cara yang terbaik, yaitu apakah merekrut dan menyeleksi karyawan
dari dalam dan atau dari luar perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar